Anggapan Salah Mengenai Makanan
Makanan dan kesehatan memang tidak bisa di pisahkan.
Hubungan sebab dan akibat dari keduanya terkadang menimbulkan permasalahan kesehatan.
Namun, banyak orang hanya menilai sesuatu permasalahan berdasarkan kata
“biasanya”, seharusnya anda dapat lebih peka terhadap hal yang lain yang mungkin
bisa menyebabkan permasalahan kesehatan. Lebih parahnya lagi, kebanyakan para
remaja dan mahasiswa tidak mengetahui hal ini, bahkan tak sering anggapan ini
muncul dari kalangan mahasiswa kesehatan yang harusnya lebih paham
mengenai beberapa kandungan makanan dan
efeknya bagi kesehatan, sehingga anggapan-anggapan tentang makanan ini tidak salah
pemahaman.
Berikut ini adalah contoh anggapan
salah mengenai makanan yang terkadang membuat kita salah kaprah.
a. Gula
menyebabkan diabetes
Biasanya orang menganggap penyakit diabetes hanya
ditimbulkan dari makanan manis yang kita konsumsi. Seseorang yang menderita
diabetes biasanya menjaga kadar gula darah gula dengan memperhatikan asupan
gula dan karbohidrat. Persepsi yang benar adalah makanan tinggi kalori,
termasuk banyak minum dan makan makanan manis, kegemukan, dan tak pernh
berolahraga adalah faktor risiko utama penyebab diabetes tipe 2.
b. Semua
lemak itu buruk
Biasanya seseorang menghindari makanan yang berlemak
dengan alasan menyebabkan kegemukan dan beberapa penyakit. Itu tidak sepenuhnya
benar, tubuh kita masih membutuhkan lemak karena lemak membantu penyerapan
vitamin A, D, E, K, transmisi saraf, dan menjaga intregitas membran sel. Namun
ketika dikonsumsi berlebihan, lemak menyebabkan peningkatan berat badan,
penyakit jantung dan kanker.
c. Menghindari
karbohidrat agar berat badan cepat turun
Biasanya seseorang sering kali menyalahkan
karbohidrat ketika berat badannya naik. Ini anggapan yang salah, mengingat
karbohidrat memiliki peran penting dalam pembentukan energi bagi tubuh. Minim
sekali orang yang melakukan diet rendah karbohidrat dengan menghindari makanan
yang mengandung karbohidrat berlebih. Tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa
membatasi asupan karbohidrat berlebih akan membuat seseorang kehilangan banyak
air ketika diet rendah karbohidrat , karena ketika tubuh kekurangan karbohidrat
maka tubuh akan membakar cadangan karbohidrat dengan melepaskan air.
Beberapa
anggapan yang salah di atas timbul hanya karena kata “biasanya”. Tidak seharusnya
kita menjadikan kebiasaan sebagai informasi akurat dalam menjalani pola hidup
yang sehat. Dengan kata lain, kita juga
harus memperbanyak informasi penting mengenai permasalahan sehari-hari yang biasa kamu lakukan yang mungkin selama
ini terabaikan.
0 komentar:
Posting Komentar