Apa Itu Demensia?
Dan Apa Gejala dan Dampaknya?
Teman-teman kali
ini saya akan membagikan sedikit informasi mengenai Demensia atau sering disebut dengan pikun. Nah, apa-apa saja faktor
penyebabnya, tanda dan gejalanya, serta cara mengatasinya. Baiklah, daripada
membuat anda penasaran, mari kita simak penjelasannya berikut.
Demensia? Atau bahasa gaulnya adalah
pikun. Siapa yang mau pikun? Lupa dengan hal-hal yang baru saja atau sudah
dilakukan. Sebagai contoh sudah mandi pada pukul tiga sore, ternyata jam 5 sore
sudah tidak ingat lagi kalau sudah mandi akhirnya mandi lagi. Repot kan? Itulah
demensia. Demensia adalah suatu penurunan kemampuan fungsional yang disebabkan
oleh adanya kelainan pada otak. Kemunduran
kognitif pada demensia biasanya diawali dengan kemunduran daya ingat/memori.
Demensia berhubungan erat dengan usia
lanjut yang di sebabkan oleh penyakit Alzheimer (Nugroho, 2008).
· Tanda
dan Gejalanya
a.
Kesulitan menemukan atau menyebutkan kata yang tepat.
b.
Tidak mampu mengenali objek
c.
Lupa cara menggunakan benda biasa dan sederhana, seperti pensil.
d.
Lupa mematikan kompor, menutup jendela, atau menutup pintu.
e.
Suasana hati dan kepribadian dapat berubah.
f. Agitasi, masalah dengan daya ingat,
dan membuat keputusan yang buruk dan menimbulkan perilaku yang tidak biasa.
Siapa sajakah yang rentan terkena demensia?
Faktor Risiko
a. Lanjut usia (usia dia tas 65 tahun)
b. Genetik/keturunan, riwayat keluarga, mutasi kromosom
c. Trauma kepala
d. Kurang pendidikan
e. Hipertensi sistolik
f. Sindrom down
g. Lingkungan, keracunan alumunium
h. Depresi
i. Gangguan imunitas
j. Stroke
k. Diabetes militus
l. Penyakit Parkinson stadium lanjut
m. Infeksi otak
Demensia bisa dialami oleh siapa saja.
Walau pun banyak menyerang pada usia tua, namun bisa saja menyerang pada usia
muda yang disebaban karena adanya cedera yang berat, adanya penyakit dalam otak
maupun karena pengaruh gas-gas monosida. Sedangkan penyebab yang paling sering
menyebabkan terjadinya demensia adalah adanya penyakit Alzheimer. Demensia terjadi secara perlahan dan lama kelamaan bisa menjadi parah.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya agar para penderita yang sudah mengalaminya
tidak semakin parah. Peran orang-orang di sekeliling penderita juga sangat
penting. Dukungan, sikap, dan motivasi dari keluarga juga akan mempertahankan
kemampuan otak penderita. Memarahi atau mencelanya hanya akan memperburuk keadaan.
Suasana yang kondusif dan nyaman sangat dibutuhkan. Menciptakan lingkungan yang sehat dengan cara menghindarkan
diri dari hal-hal yang menyebabkannya depresi atau tingkat emosinya menjadi
labil.
Baiklah, mulai sekarang hindarilah
faktor-faktor risiko yang mengakibatkan anda mengalami pikun. Karena mencegah
lebih baik daripada mengobati. Semoga informasi diatas dapat membantu dan
bermanfaat bagi kita semua.
Sumber Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar