Permainan Tradisional VS Permainan Modern dan Efek Negatifnya
Teman-teman tahukah anda, bahwa seiring perkembangan
zaman banyak sekali nilai-nilai budaya warisan leluhur yang sudah ditinggalkan?
Salah satunya dalam hal permainan tradisional anak yang sekarang ini sudah
jarang sekali kita temukan. Akan tetapi, sebaliknya permainan modern untuk anak
seperti pemakaian gadget dan game online malahan sangat sering kita
jumpai. Namun, tahukah anda bahwa permainan modern tersebut mempunyai efek
negatif. Nah, kali ini saya akan membagikan sedikit informasi mengenai Permainan Tradisional VS Permainan Modern
dan Efek Negatifnya. Mari kita simak penjelasannya berikut.
Di abad ke-21 sekarang ini kita hampir tidak bisa
mengindari pengaruh globalisasi dan modernisasi, bahkan negara pun sulit
membendung derasnya arus globalisasi. Mau tidak mau, suka tidak suka, terpaksa
atau pun secara sukarela manusia dituntut untuk bisa beradaptasi dengan
perkembangan zaman. Era globalisasi dan modernisasi menuntut kita untuk
bertindak cepat, mudah, efektif, hingga instan. Globalisasi mendidik kita untuk
mencapai tujuan (hasil) sesempurna mungkin, bahkan dengan menghalalkan segala
cara. Oleh sebab itu, manusia modern cenderung individualistik.
Pengaruh globalisasi ini sudah menjalari manusia modern sejak usia balita
mulai hingga dewasa mulai dari hal terkecil seperti mainan anak-anak sampai hal
yang terbesar seperti perubahan gaya hidup (life
style). Dalam hal ini, usia anak-anak adalah usia bermain, istilahnya tiada
hari tanpa bermain bagi anak-anak. Dahulu, permainan tradisional seperti
engrang, lompat tali, petak umpet, kelereng, dan sebagainya merupakan permainan
yang sangat diminati setiap anak. Akan tetapi, berbeda dengan 10 atau 15 tahun
yang lalu, jika dahulu anak-anak bermain hanya dengan bermodal batu, tongkat,
dan karet gelang, namun dewasa ini anak-anak sudah dihadapkan dengan hal-hal
yang berbau digital, modern dan canggih.
Di era yang serba modern saat ini hampir tidak ada
mainan yang gratis. Ingin mobil-mobilan, boneka-bonekaan, game online, PS, game watch, X-Box dan lain sebagainya
semuanya harus membeli. Anak-anak di dunia ini telah menjadi korban dari
globalisasi permainan modern. Globalisasi selalu dikaitkan dengan modernsiasi,
tidak kuno, tidak ketinggalan jaman, dsb. Sehingga implementasinya, anak akan
dicap ‘ndeso’ atau ‘katrok’ jika tidak mencoba atau mengganti permainan-permainan
tradisionalnya dengan mainan produk globalisasi tersebut.
Apa
saja dampak negatifnya bagi kreativitas si anak?
1.
Pemborosan,
karena harus membayar sewa online game maupun rental PS.
2. Anak menjadi malas belajar, karena pikirannya terfokus
pada game.
3. Merusah kesehatan mata, karena terlalu lama di depan
monitor komputer/televisi.
4. Anak menjadi individualistik.
5. Terjadi perkelahian antar pemain jika bersaing dan
akumulasi emosi negatif apabila kalah didalam bermain, bahkan sampai terjadi
pembunuhan seperti apa yang terjadi di Perancis pada November 2009 silam.
Nah, berdasarkan penjelasan diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa di era modern banyak sekali permainan-permainan modern
yang dapat memberikan efek negatif kepada anak anda. Maka, sebagai orang tua,
sebaiknya anda lebih memantau dan mengontrol apa pun aktivitas yang dilakukan
oleh anak anda. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi kita semua.
Sumber Referensi :
Caesar, Davy. (2015). Permainan Tradisional Indonesia Paling
Populer. Di akses pada
tanggal 29 November 2015 dari http://www.macammacambudayaindonesia.com/
0 komentar:
Posting Komentar