Recent Posts

Senin, 21 September 2015

Artikel Minuman Berenergi Penyebab Penyakit Usia Dini

Artikel Kesehatan

Energy Drink, Pencetus Resiko Penyakit Usia Dini

            Minuman energi merupakan jenis minuman yang dipercaya untuk menambah energi seseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman energi diminum untuk mencegah kantuk. Di luar negeri, minuman energi digolongkan kedalam minuman ringan, sedangkan di Indonesia minuman energi digolongkan kedalam minuman kesehatan. Pada masa sekarang ini, mencari minuman energi sangatlah mudah karena bisa kita dapatkan di supermarket hingga kios-kios kecil dan ditambah lagi dengan iklan-iklan di media cetak dan media elektronik yang mampu membuat anak-anak hingga orang lanjut usia percaya akan khasiat minuman energi serta kesegaran dan kenikmatannya.
            Berdasarkan kandungannya, minuman energi mengandung:
1.        Kafein
Kafein yang tinggi dapat memacu jantung bekerja lebih cepat, tekanan darah meningkat, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein, mengganggu pola tidur , serta memicu gugup dan mudah tersinggung. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan orang-orang yang mengkonsumsi minuman energi secara berlebihan dapat mengalami stroke maupun kematian. Dalam beberapa penelitian menunjukkan tingginya kafein dalam minuman energi 14 kali lebih tinggi daripada minuman cola lainnya, setara dengan meminum tujuh cangkir kopi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bruce Ruck, kandungan kafein dalam minuman berenergi sangatlah berbahaya apabila masuk kedalam pencernaan anak-anak dan remaja. Jika anak-anak dan remaja sudah terlanjur kecanduan dengan minuman energi, tubuh mereka akan menjadi kebal terhadap kafein sehingga mereka akan terjangkit insomnia akut, jantung berdebar, mual dan muntah. Parahnya, apabila minuman ini terlalu sering dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja, mereka akan mudah mengalami kejang.
Ketika kita minum minuman berenergi setelah berolahraga, maka akan terjadi dehidrasi yang di sebabkan oleh kandungan kafein yang terkandung dalam minuman energi tersebut. Kafein dapat meningkatkan hormon adrenalin. Saat kita berolahraga, jantung bekerja lebih cepat, dan apabila pada saat itu kita mengonsumsi minuman berenergi, maka yang terjadi adalah peredaran darah dari jantung ke otak semakin cepat, sehingga dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak.

2.        Taurin
Taurin adalah asam amino non-esensial atau semi esensial. Taurin juga dapat mempengaruhi denyut jantung, dalam sebuah riset peneliti menemukan bahwa detak jantung siswa menurun, sementara tekanan darah arteri mereka meningkat setelah mengkonsumsi taurin. Kombinasi kafein dan taurin dapat menghasilkan efek samping yang berbahaya. Jadi, apabila mengonsumsi minuman berenergi juga mengakibatkan emosi dan stress yang berlebihan.

Dampak negatif lainnya adalah meningkatnya kadar gula darah. Perlu anda ketahui bahwa dalam satu botol minuman berenergi, terdapat setidaknya 13 sendok makan gula. Jumlah ini tentu tidak baik bagi tubuh karena dapat menimbulkan peningkatan kadar gula darah yang dapat menyebabkan terjadinya diabetes dan hypoglycemia. Tak hanya itu, gula dalam minuman berenergi juga dapat menyebabkan menurunnya sistem imun, gigi mudah keropos serta pertambahan berat badan.


0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com